Tentu anda sudah mengetahui apa itu Pembangkit
Listrik Tenaga Air, atau PLTA. Untuk menambah pemahaman anda berikut ini saya
akan mencoba memberi beberapa penjelasan tambahan mengenai jaringan listrik PLTA. PLTA adalah salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk
diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa
disebut sebagai hidroelektrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah
energi air yang mengalir dari bendungan atau air terjun menjadi energi mekanik
dengan bantuan turbin air dan dari energi mekanik menjadi energi listrik dengan
bantuan generator. Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui
jaringan-jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut
sampai ke konsumen, itulah penjelasan secara singkat tentang jaringan listrik
PLTA. Namun perlu anda pahami, Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber
listrik terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Disaat sumber
energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif, maka air menjadi
sumber yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi
pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Selain itu,
Indonesia kaya akan sumber daya air sehingga sangat berpotensial untuk
memproduksi energi listrik yang bersumber daya air. Saat ini permintaan akan
kebutuhan listrik semakin bertambah, hal ini disebabkan oleh pertambahan jumlah
penduduk yang makin tinggi, serta perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa
dan industri.
Pembangkit tenaga listrik dengan
tenaga air diklasifikasikan atas 4 golongan berdasarkan kriteria besarnya
kapasitas energi yang dapat dibangkitkan. Pembangkit listrik tenaga air dengan
kapasitas hingga 99kW diklasifikasikan sebagai Mikro Hidro, yang berkapasitas
antara 100kW
– 999kW diklasifikasikan
sebagai PLTA kapasitas rendah, yang berkapasitas antara 1000kW
– 9999kW diklasifikasikan
sebagai PLTA kapasitas sedang, dan yang berkapasitas lebih dari 10.000kW
merupakan PLTA kapasitas tinggi. Skala pengembangan masing-masing jenis klasifikasi
pembangkitan energi tenaga air didasarkan kepada kepentingan-kepentingan pengembangan
wilayah, strategi pembangunan, dan potensi tenaga air yang dimiliki. Di
Indonesia terdapat banyak sekali sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat
di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus untuk
pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau
energi listrik. Jaringan Listrik PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara
bertahap pada tahun 1900. Masa itu merupakan era dimana penggunaan bahan bakar
minyak merupakan sumber energi utama di dunia. Pengembangan jaringan listrik PLTA
tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu perkembangannya berjalan lambat.
Sedangkan sekarang, pengembangan PLTA mulai di tinjau ulang karena penggunaan
bahan bakar minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan bahan
bakar minyak mulai menipis. Beberapa alasan tambahan bahwa PLTA lebih
menguntungkan dibandingkan tipe generator lain adalah : Persediaan air
cenderung tidak habis dan dapat diperbaharui, dan Pengoperasiannya sederhana
dan biaya perawatannya murah.
Bicara mengenai jaringan listrik
PLTA sebenarnya ada banyak sekali macam nya, namun saya hanya akan menjelaskan
satu jenis jaringan listrik PLTA yang sudah umum anda temukan di Indonesia
terutama di daerah pedesaan yaitu: PLTA jenis terusan aliran sungai (run-of-river).
Untuk PLTA jenis terusan aliran sungai ini
memanfaatkan aliran sungai secara alami untuk menghasilkan energi listrik.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah, air di hilir sungai dimanfaatkan
sedemikian rupa tanpa mengganggu aliran sungai ke hulu. Energi listrik yang
dihasilkan sebanding dengan jumlah volume air perdetik yang mengalir. Sehingga
saat sungai kering tidak ada air, generator tidak bisa menghasilkan energi
listrik. Namun keuntungan dari PLTA tipe ini adalah biaya konstruksinya yang
murah dan pembangunannya yang sederhana, namun tentu saja harus menggunakan alat listrik yang berkualitas dalam konstruksinya. PLTA tipe ini cocok dibangun pada
sungai-sungai besar di Indonesia yang lokasinya masih terisolasi dan bertujuan
untuk mendapatkan sumber energi listrik yang ramah lingkungan dengan segera.