Sistem distribusi tenaga listrik
didefinisikan sebagai bagian dari sistem tenaga listrik yang menghubungkan
gardu induk/pusat pembangkit jaringan listrik dengan konsumen. Sedangkan jaringan
distribusi adalah sarana dari sistem distribusi tenaga listrik di dalam
menyalurkan energi ke konsumen. Dalam menyalurkan tenaga listrik ke pusat
beban, suatu sistem distribusi harus disesuaikan dengan kondisi setempat dengan
memperhatikan faktor beban, lokasi beban, perkembangan dimasa mendatang, keandalan
serta nilai ekonomisnya. Berdasarkan tegangan pengenalnya sistem jaringan
distribusi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
- Sistem jaringan tegangan primer atau Jaringan Tegangan Menengah (JTM), yaitu berupa Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM). Jaringan ini menghubungkan sisi sekunder trafo daya di Gardu Induk menuju ke Gardu Distribusi, besar tegangan yang disalurkan adalah 6 kV, 12 kV atau 20 kV.
- Jaringan tegangan distribusi sekunder atau Jaringan Tegangan Rendah (JTR), salurannya bisa berupa SKTM atau SUTM yang menghubungkan Gardu Distribusi/sisi sekunder trafo distribusi ke konsumen. Tegangan sistem yang digunakan adalah 220 Volt dan 380 Volt.
Konfigurasi
jaringan distribusi primer pada suatu sistem jaringan distribusi sangat
menentukan mutu pelayanan yang akan diperoleh khususnya mengenai kontinyuitas
pelayanannya. Jaringan tegangan
menengah, atau jaringan listrik menengah berfungsi untuk menyalurkan tenaga
listrik dari pembangkit atau gardu induk ke gardu distribusi. Jaringan ini
dikenal dengan feeder atau penyulang. Tegangan menengah yang digunakan PT. PLN
adalah 12 kv dan 20 kv antar fasa (VL-L).
Kontruksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Konstruksi
JTM terdiri dari :
a. Saluran
Udara Tegangan Menengah (SUTM)
SUTM merupakan jaringan kawat tidak
berisolasi dan berisolasi. Bagian utamanya adalah tiang (beton, besi), Cross
arm dan konduktor. Konduktor yang digunakan adalah aluminium (AAAC), berukuran
240 mm2, 150 mm2, 70 mm2 dan 35 mm2.
b. Saluran
Kabel Tegangan Menegah (SKTM)
Kabel yang
digunakan adalah berisolasi XLPE. Kabel ini ditanam langsung di tanah pada
kedalaman tertentu dan diberi pelindung terhadap pengaruh mekanis dari luar.
Kabel tanah ini memiliki isolasi sedemikian rupa sehingga mampu menahan tegangan
tembus yang ditimbulkan. Dibandingkan dengan kawat pada SUTM maka kabel tanah
banyak memiliki keuntungan diantaranya :
- · Tidak mudah mengalami gangguan baik oleh cuaca dan binatang.
- · Tidak merusak estetika (keindahan) kota.
- · Pemeliharaannya hampir tidak ada.
Jenis kabel tegangan menengah adalah
:
a. Poly Vinil Chlorida (PVC)
Digunakan untuk tegangan rendah dan
tegangan menengah sampai 12 KV.
b. Poly Ethylene (PE)
Digunakan untuk tegangan diatas 10
KV.
Contoh : CPT dan VIC
c. X Cross Linked Poly Ethylene (XLPE)
Contoh : CVC5ZV, Jointing,
Termination, Sepatu kabel (Schoen cable), Instalasi Pembumian
Peralatan
Konstruksi Untuk SUTM
a. Tiang
Listrik
Tiang listrik untuk SUTM biasanya
terdiri dari tiang tunggal, kecuali untuk gardu tiang memakai tiang ganda.
Pemasangan tiang biasanya dipasang di tepi jalan baik jalan raya maupun gang.
Pemasangan tiang dapat dikurangi dengan pemakaian sistem saluran bawah tanah
pada sistem distribusi. Tiang listrik biasanya berupa pipa makin ke atas makin
kecil diameternya, jadi tiang bawah mempunyai diameter besar. Tiang besi
berangsur-angsur diganti dengan tiang beton.
Perencanaan material dan ukuran
tiang listrik ditentukan oleh faktor-faktor mekanis seperti momen, kecepatan
angin, kekuatan tanah, besar beban penghantar, kekuatan tiang dan sebagainya.
Jenis tiang listrik menurut kegunaanya :
- · Tiang awal / akhir
- · Tiang penyangga
- · Tiang sudut
- · Tiang Peregang / tiang tarik
- · Tiang Topang
b. Cross
Arm (Lengan Tiang)/ Travers
Cross Arm dipakai untuk menjaga
penghantar dan peralatan yang perlu dipasang diatas tiang. Material Cross Arm
terbuat dari besi. Cross Arm dipasang pada tiang. Pemasangan dapat dengan
memasang klem-klem, disekrup dengan baut dan mur secara langsung. Pada Cross
Arm dipasang baut-baut penyangga isolator dan peralatan lainnya, biasanya Cross
Arm ini dibor terlebih dahulu untuk membuat lubang-lubang baut.
c.
Isolator
Isolator adalah alat untuk
mengisolasi penghantar dari tiang listrik atau Cross Arm. Jenis-jenis isolator
yang digunakan biasanya dipakai untuk SUTM adalah isolator tumpu. Isolator
tarik biasanya dipasang di tiang tarik atau akhir dan isolator tumpu biasanya
dipasang pada tiang penyangga. Itulah
profil dari jaringan listrik menengah, yang sudah saya kumpulkan dari beberapa
sumber. Terima kasih sudah membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar